Potensi Sumber Daya Laut di Indonesia

Senin, 27 Oktober 2014


Wilayah perairan laut Indonesia seluas :
  1. 3,1 juta km2 (terdiri dari perairan teritorial dan perairan kepulauan)  
  2. ZEEI, seluas 2,7 juta km2 (12 – 200 mil laut)
Jadi Indonesia memiliki luas perairan 5,8 juta km2 untuk dimanfaatkan dan dikelola sumberdaya alamnya. Indonesia juga merupakan negara kepulauan terbesar di dunia (17.508 pulau). Pulau-pulau tersebut memiliki potensi ekologi dan ekonomi yang belum banyak dimanfaatkan . Konsep pembangunan pulau-pulau kecil, yaitu sebagai basis budidaya laut, perikanan tangkap yang ramah lingkungan, pariwisata bahari. Indonesia mempunyai garis pantai terpanjang ke dua di dunia setelah Canada. Pantai tersebut belum dimanfaatkan secara optimal, Indonesia juga mempunyai ekosistem hutan bakau yang belum dikelola dengan baik (2,4 juta Ha). Secara keseluruhan hasil tangkapan ikan secara lestari 6,1 juta ton per tahun (wilayah perikanan laut Indonesia). Pemanfaatan potensi ini sudah mencapai 60 %. Hal ini sudah merupakan lampu kuning, karena menurut FAO dan CCRF sekitar 80 % yang boleh ditangkap dan 20 % untuk penambahan produksi . Indonesia merupakan salah satu anggota Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai keanekaragaman hayati dan salah satu dari tujuh negara yang mempunyai “Mega Biodiversitas” yang dikenal sebagai puisat konsentrasi keanekaragaman hayati dunia.
Diduga perairan Indonesia yang sudah dikatakan overfishing, adalah
  1. Perairan teritorial kawasan barat Indonesia (Selat Malaka, laut Jawa, laut Flores dan laut Cina Selatan) 
  2. ZEEI (laut Arafura di kawasan Timur Indonesia) 

Potensi Sumber Daya Laut 


1. Potensi Fisik

Potensi wilayah pesisir dan lautan Indonesia dipandang dari segi fisik, terdiri dari Perairan Nusantara seluas 2.8 juta km2 , Laut Teritorial seluas 0.3 juta km2. Perairan Nasional seluas 3,1 juta km2, Luas Daratan sekitar 1,9 juta km2, Luas Wilayah Nasional 5,0 juta km2 , luas ZEE (Exlusive Economic Zone) sekitar 3,0 juta km2, Panjang garis pantai lebih dari 81.000 km dan jumlah pulau lebih dari 18.000 pulau.

2. Potensi Pembangunan

Potensi Wilayah pesisir dan laut Indonesia dipandang dari segi Pembangunan adalah sebagai berikut:

  • Sumberdaya yang dapat diperbaharui seperti; Perikanan (Tangkap, Budidaya, dan pascapanen), Hutan mangrove, Terumbu karang, Industri Bioteknologi Kelautan dan Pulau-pulau kecil. 
  • Sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui seperti; Minyak bumi dan Gas, Bahan tambang dan mineral lainnya serta Harta Karun. 
  • Energi Kelautan seperti; Pasang-surut, Gelombang, Angin, OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion). 
  • Jasa-jasa Lingkungan seperti; pariwisata, Perhubungan dan Kepelabuhanan serta Penampung (Penetralisir) limbah. 

3. Potensi Sumberdaya Pulih (Renewable Resource)

Potensi wilayah pesisir dan lautan lndonesia dipandang dari segi Perikanan meliputi:
  • Perikanan Laut (Tuna/Cakalang, Udang, Demersal, Pelagis Kecil, dan lainnya) sekitar 4.948.824 ton/tahun, dengan taksiran nilai US$ 15.105.011.400. 
  • Mariculture (rumput laut, ikan, dan kerang -kerangan serta Mutiara sebanyak 528.403 ton/tahun, dengan taksiran nilai US$ 567.080.000. 
  • Perairan Umum 356.020 ton/tahun, dengan taksiran nilai US$ 1.068.060.000, 
  • Budidaya Tambak 1.000.000 ton/tahun, dengan taksiran nilai US$ 10.000.000.000, 
  • Budidaya Air Tawar 1.039,100 ton/tahun, dengan taksiran nilai US$ 5.195.500.000, 
  • Potensi Bioteknologi Kelautan 
4. Potensi Sumberdaya Tidak Pulih (Non Renewable Resource)

Pesisir dari Laut Indonesia memiliki cadangan minyak dan gas, mineral dan bahan tambang yang besar. Dari hasil penelitian BPPT (1998) dari 60 cekungan minyak yang terkandung dalam alam Indonesia, sekitar 70 persen atau sekitar 40 cekungan terdapat di laut. Dari 40 cekungan itu 10 cekungan telah diteliti secara intensif, 11 baru diteliti sebagian, sedangkan 29 belum terjamah. Sedangkan Potensi kekayaan tambang dasarlaut seperti aluminium, mangan, tembaga, zirconium, nikel, kobalt, biji besi non titanium, vanadium, dan lain sebagainya yang sampai sekarang belum teridentifikasi dengan baik sehingga diperlukan teknologi yang maju untuk mengembangkan potensi tersebut.

5. Potensi geopolitics

Indonesia memiliki posisi strategis, antar benua yang menghubungkan negara- negara ekonomi maju, posisi geopolitis strategis tersebut memberikan peluang Indonesia sebagai jalur ekonomi, misalnya beberapa selat strategis jalur. Perekonomian dunia berada di wilayah NKRI yakni Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Lombok, Selat Makasar dan Selat Ombai-Wetar. Potensi geopolitis ini dapat digunakan Indonesia sebagai kekuatan Indonesia dalam percaturan politik dan ekonomi antar bangsa.

6. Potensi sumber daya manusia

Sekitar 60 % penduduk Indonesia bermukim di wilayah pesisir, sehingga pusat kegiatan perekonomian seperti: Perdagangan, Perikanan tangkap, Perikanan Budidaya, Pertambangan, Transportasi laut, dan Pariwisata bahari.

0 komentar:

Posting Komentar





Mau buat buku tamu ini ?
Klik di sini
Flaming Pointer

Clock

Visitor

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.