Kebijakan Perundang-undangan Perikanan di Indonesia

Minggu, 26 Oktober 2014

Latar Belakang

Pembangunan perikanan pada dasarnya dititikberatkan pada perikanan tangkap dan perikanan budidaya Pada dekade 80-an perikanan budidaya mulai mendapat perhatian (budidaya udang di tambak) Menjelang thn 90-an mulai dirintis usaha budidaya ikan di laut  Potensi pengembangan lahan perikanan budidaya 27.671.178 ha, terdiri dari :

Ø 2.230.600 ha (air tawar)
Ø 913.000 ha (air payau)
Ø 24.528.000 ha  (air laut)

Thn 2004 lahan yang dimanfaatkan mencapai 262.000 ha (air tawar), 500.000 ha (air payau), dan 370.000 unit budidaya di laut, sehingga bisa dikatakan bahwa peluang pengembangan lahan pembudidayaan ikan di Indonesia masih sangat menjanjikan.

Definisi Perikanan

Berasal dari bahasa Inggris: aquaculture
Aqua: perairan, culture: budidaya
Akuakultur : kegiatan untuk memproduksi biota (organisme) akuatik di lingkungan terkontrol untuk mendapatkan keuntungan (profit).

Yang dimaksud budidaya adalah kegiatan pemeliharaan untuk:
a. Memperbanyak (reproduksi)
b. Menumbuhkan (growth)
c. Meningkatkan mutu biota akuatik sehingga  memperoleh 

Tujuan Usaha Budidaya

a. Meningkatkan jumlah pangan
b. Mengimbangi penurunan persediaan ikan secara alami
c. Mencukupi kebutuhan protein hewani
d. Meningkatkan produk lain, seperti: mutiara, rumput laut, dll

Persyaratan Ikan yang dibudidaya

a. Tahan terhadap lingkungan hidup baru
b. Laju pertumbuhannya cukup tinggi
c. Mampu berkembang biak dalam keadaan tertangkap
d. Mampu menyesuaikan diri terhadap makanan buatan
e. Dapat dibudidayakan dengan kepadatan tinggi
f. Tahan terhadap penyakit dan parasit
g. Memenuhi selera konsumen

Jenis jenis ikan yang dibudidaya

1.    Ikan air tawar

            • Gurami (Osphyronemus gouramy)
            • Mujair (Tilapia mossambica)
            • Nila (Tilapia nilotica)
            • Tawes(Puntius javanicus)
            • Patin(Pangasius pangasius)
            • Lele(Clarias batracus)

2.    Ikan air payau

            • Bandeng (Chanos chanos)
            • Udang windu (Penaeus monodon)

3.    Ikan air laut

            • Kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus)
            • Cakalang (Katsuwonus pelamis)
            • Lobster 











 Ruang Lingkup Akuakultur Berdasarkan Zonasi Darat-laut


a. Inland aquaculture : kegiatan akuakultur yang dilakukan di darat (land base)dengan menggunakan sumber air berupa air  tawar (mata air, sungai, danau, waduk, saluran irigasi, air hujan,  air sumur, dan genangan air lainnya) atau air payau.
b. Marine aquaculture (mariculture) : kegiatan akuakultur yang  dilakukan di laut

Beberapa Kendala Internal dalam Pembudidayaan Perikanan

1. Teknologi pembenihan dan pembesaran untuk beberapa                 komoditas belum sepenuhnya dikuasai
2. Jaringan irigasi teknis untuk pembudidayaan tambak masih             belum merata
3. Mutu sarana produksi dan produktifitas usaha budidaya masih       relatif rendah
5. Pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan belum terintregasi
6. Lemahnya kelembagaan kelompok pembudidaya

Beberapa Kendala Eksternal Alam Pembudidayaan Perikanan

1. Belum mantapnya tata ruang lahan untuk perikanan budidaya
2. Lemahnya dukungan perbankan bagi usaha perikanan budidaya
3. Mekanisme penyuluhan belum berjalan secara baik serta                 kurangnya tenaga penyuluh perikanan
4. Infrastruktur pendukung seperti telekomunikasi, listrik dll               belum memadai
5. Keamanan, terutama pada kawasan pertambakan dan budidaya       mutiara
6. Hambatan tarif dan non tarif pada produk perikanan Indonesia

Peluang Pasar Perikanan

Ø Saat ini terdapat tiga pasar utama hasil perikanan dunia, yaitu  Jepang, AS, dan Eropa
Ø Selain itu berkembang peluang pasar di Korea, China, Taiwan,  Thailand, Singapura dan Malaysia

0 komentar:

Posting Komentar





Mau buat buku tamu ini ?
Klik di sini
Flaming Pointer

Clock

Visitor

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.